Dari dahulu hingga sekarang, Yogyakarta adalah daerah istimewa.
Keistimewaan Yogyakarta tidak hanya terletak pada sejarah yang
meliputinya. Namun juga pendidikan yang menjadi ikon utama daerah yang
mendapat julukan kota pelajar ini. Banyak pejabat, ilmuwan,
politikus-bersih, pengusaha dan tokoh-tokoh reformis Indonesia yang
besar karena mengenyam pendidikan di Yogyakarta.
Beberapa
tokoh Nasional yang dikenal memiliki karakter dan integritas baik
seperti Sri Sultan Hamengkubuwono, Ki Hajar Dewantara, Amin Rais, Mahfud
M.D, Busyro Muqodas, Anis Baswedan, Anggito Abimayu dan berbagai tokoh
bangsa lainnya adalah para mantan mahasiswa dan pelajar Yogyakarta.
Selain
itu, Yogyakarta berhasil melahirkan tokoh-tokoh cerdas yang mampu
menghasilkan prestasi tingkat dunia. Tiap tahun prestasi berkaliber
internasional berulangkali diraih oleh perguruan tinggi dan
sekolah-sekolah ternama di Kota Gudeg, Yogyakarta. Oleh karena itu,
hingga saat ini kapasitas dan kapabilitas Yogyakarta sebagai kota
pelajar di Indonesia tidak dapat diragukan.
Namun,
sebenarnya apa yang membuat pendidikan di Yogyakarta menjadi lebih
istimewa?. Apakah berbagai prestasi tersebut yang menjadikan Yogyakarta
menjadi kota pelajar yang istimewa?. Tentu saja tidak. Prestasi bisa
diraih dimana saja dan oleh siapa saja yang mau bersungguh-sungguh
belajar dan berkerja keras di bidangnya. Bukan disitu letak keistimewaan
pendidikan di Kota pelajar Yogyakarta.
Hampir
12 tahun belajar di Yogyakarta, dengan metode partisipan, kini penulis
mengerti bahwa pendidikan di Yogyakarta menjadi istimewa karena
Yogyakarta tidak hanya mampu menghasilkan generasi yang berprestasi.
Namun, Yogyakarta juga mampu menghasilkan generasi yang berintegritas
dan berkarakter baik bagi Indonesia. Mengapa mereka menjadi generasi
yang berintegritas dan berkarakter baik?.
Hal
tersebut terjadi karena sembari belajar, mereka (para pelajar dan
mahasiswa) mengenal keteladanan dan keluhuran nilai-nilai sosial-budaya
Yogyakarta. Mereka akan mengenal kesederhaan, kejujuran, kesantunan dan
berbagai nilai-nilai keluhuran sosial-budaya yang tidak mereka temui
pada kota manapun di Indonesia.
Para
pelajar dan mahasiswa tersebut mengetahui bagaimana masyarakat kaya dan
miskin mampu bercanda dan berbagi tawa, untuk saling membahagiakan
sesama di hamparan Kali Code. Mereka mengenal keharmonisan kehidupan
antara manusia dengan alam melalui masyarakat di sekitar Merapi. Mereka
mengenal betapa pemimpin harus benar-benar memperhatikan dan menyayangi
rakyatnya, melalui keteladanan yang diberikan Keraton Kasultanan
Yogyakarta.
Berbagai keteladanan nilai-nilai sosial-budaya diataslah yang lambat-laun akan membentuk “character building”
mahasiswa dan pelajar yang menuntut ilmu di Yogyakarta. Singkat kata,
Yogyakarta menjadi istimewa karena Yogyakarta tidak hanya mengajarkan
ilmu atau kompetensi semata. Namun, Yogyakarta juga mengajarkan
pembangunan karakter (character building) melalui pendekatan sosial-budaya.
Pelajar dan Mahasiswa, Yogyakarta dari Pemalang
0 komentar:
Posting Komentar