ads
Minggu, 13 November 2011

Masih ingat pelajaran biologi mengenai simbiosis mutualisme? Ada benarnya juga untuk patokan disetiap tindakan yang kita ambil agar tercapai win-win solution. Kecuali kalau kita itu tipe orang yang suka mengorbankan diri untuk siapa saja alias menjadi lilin. Maaf kalua ngelantur. Di sini kita tidak untuk membahas pelajaran biologi atau bisnis motivation. Yang kita bahas di sini adalah untung ruginya Pacaran dengan Senior. Silakan simak hal-hal berikut ini.

Untungnya punya Pacar Senior

Sebenarnya cukup banyak untung yang kita dapat dengan punya gebetan Senior namun hal ini juga sangat tergantung dengan kondisi si senior itu sendiri.


Ruginya punya Pacar Senior

1. Bukan dunia kita. 

Lho? maksudnya? Maksudnya, kita dekat dengan orang yang jalan pikirannya jauh ke depan dari kita. Sedang kita masih memiliki jiwa muda yang berapi-api dan ingin mencoba banyak hal baru dan tidak ingin terkekang kan? Mau tidak mau, terkadang kita harus ikut kedunianya. Dunia dia dan teman-temannya yang sudah lebih tua dari kita. Dan mau tidak mau lagi, kita harus menyesuaikan diri dengan mereka. Padahal susah-susah gampang untuk beradaptasi dengan gender yang lebih tinggi dari kita. Bisa saja kita akan kehilangan dunia kita. Kecuali kalau kita mau menjalaninya dengan suka rela dan senang hati.

2. Over Protective.

Bagi senior yang sudah pernah merasakan betapa sakitnya kehilangan kekasih pasti tidak mau kehilangan lagi. Perhatiannya yang amat sangat akan sedikit mempersempit ruang gerak kita. Kecuali, senior tersebut benar-benar penggemar sejati grup Band D'MASIV yang sdar betul bahwa cinta tak harus memiliki selamanya

3. Sekedar Maen-Maen

Nah!!! Ini nih yang perlu banget kita waspadai.
Patokan untung-rugi punya pacar senior di atas seharusnya hanya berlaku bagi orang-orang yang punya prinsip perhitungan. Tapi bukan masalah bagi siapa saja yang ingin mengikutinya. Karena cinta sesungguhnya tidak akan melihat untung-rugi. Karena cinta bukan hanya urusan matematika dan ekonomi. Tapi masalah cocok tidak nya hati kita, nyaman tidaknya hati kita, dan bahagia tidak nya kita dengan orang yang kita cintai. Jadi, untung-rugi bukan patokan utama untuk menjalani sebuah hubungan dekat dengan seseorang. Mungkin, ada yang punya tanggapan lain?

0 komentar: