ads
Selasa, 02 Juni 2009

Perencanaan mudik bareng sudah jauh-jauh hari dipersiapakan. Yaitu pada saat usai melaksanakan buka puasa bersama. Para peserta dimintai untuk mengisi formulir data diri agar nantinya, pada saat keberangkatan untuk mudik, kami bisa menghubungi masing-masing pihak yang ingin ikut serta dalam rombongan mudik bareng IMPP-Jogja.

Setelah melalui diskusi yang alot dan cukup panjang, Departemen Perhubungan merasa keberatan untuk bertanggungjawab dalam pelaksanaan program kerja ini. Dikarenakan resiko yang tinggi, apabila rombongan mudik bareng, membawa motor sendiri-sendiri. Sehingga, keselamatan peserta sangatlah sulit untuk dijamin.

Apabila menggunakan fasilitas transportasi komersial (travel), kurang memungkinkan dikarenakan dana para peserta yang kurang mencukupi dan sulitnya pengawasan serta pengkoordinasian kendaraan travel. Selain itu, jadwal kepulangan atau libur kuliah para peserta yang berbeda-beda, menambah kesulitan masing-masing pihak untuk melaksanakan program kerja mudik bareng.

Jika acara ini dipaksakan untuk dijalanakan, maka bisa diprediksikan akan mengalami kegagalan yang sangat besar setelah melihat kendala-kendala yang sudah dijabarkan di atas. Selain itu, kami juga tidak bisa menjamin keselamatan masing-masing peserta pada saat perjalanan mudik. Jika terjadi apa-apa, sangatlah besar resiko yang ditanggung oleh Departemen kerohanian dan Departeman Perhubungan khususnya, segenap pengurus IMPP-Jogja pada umumnya.Maka dari itu, kami memutuskan untuk terus melaksanakan acara ini. Namun keluar dari acara atau program kerja IMPP-Jogja dan tanpa membawa bendera IMPP-Jogja sehingga untuk masalah transportasi yang akan digunakan, waktu mudik bareng, dan keselamatan masing-masing pihak, ditanggung oleh peserta.

0 komentar: