ads
Selasa, 02 Juni 2009

GAP yang terjadi antara IMPP J***a dan IMPP U***P sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

Berdasarkan info yang didapat, hal ini berlangsung sejak tahun 2004 dimulai pada saat salah satu pihak berkunjung ke pihak lain. Awalnya tuan rumah menyambut dengan baik. Namun setelah terjadi beberapa perbincangan yang melahirkan perbedaan pendapat yang begitu sengit, maka terjadilah tragedi pengusiran yang begitu memilukan.

Karena hal tersebutlah pada suatu acara penyuluhan kampus-kampus ke SMA untuk membagikan info kuliah, terjadi drama anak muda jaman sekarang yaitu adu jotos. Karena ('katanya sich' ^_^) pihak yang dulu diusir, masih merasa sakit dan ingin membalas si Tuan rumah dengan menjelek-jelekan namanya...di depan khalayak SMA.

Alangkah memalukannya kejadian tersebut. Sosok mahasiswa yang dikenal sebagai sosok In'telek'tual telah menjadi kaum brutal berpaham anarkisme. Tak ada kedewasaan di masing-masing pihak.

Saya pribadi tidak membela salah satu pihak. Tidak mau berat sebelah. Sebagai warga Pemalang yang merantau, saya merasa salut dengan keberadaan organisasi semacam ini yang digaungi oleh mahasiswa-mahasiswa yang begitu aktif dan dermawan untuk meluangkan waktu dan tenaganya. Namun, mendengar rahasia umum yang sudah lama terjadi, saya merasa sangat kecewa.

Lebih kecewa karena senior-senior yang terlibat langsung pada kejadian itu, menanamkan doktrin yang sama kepada regenerasi selanjutnya. Akhirnya terjadilah permusuhan tujuh turunan yang sangat kekanak-anakkan.


Seharusnya semakin berjenggot umur kita, kita bisa menjadi lebih bijak dan dewasa dalam menghadapi sebuah masalah. Tak perlulah kita memperpanjang daftar musuh kita. Sudah saatnya kita meredam dendam yang tiada berguna. Apalagi jika dendam itu tersemat di antara dua saudara. Sungguh ironis.

Maka dari itu, saya mewakili teman-teman IMPP, baik dari pihak IMPP J***a dan IMPP U***P yang tidak menginginkan perseteruan antar senior diwariskan kepada kami sebagai generasi berikut, menyatakan tidak akan ikut-ikutan. Kami ingin terjadi kedamaian di antara kami.


Apalagi orang yang kami cintai ada di daerah lawan
Apalagi lawan kami adalah teman-teman seperjuangan satu kampung tercinta (Pemalang),
Apalagi lawan kami adalah teman-teman baik kami semasa SMA

Kami tidak ingin diadu oleh keegoisan mas-mas sekalian yang masih tidak bisa melapangkan dada untuk memaafkan masa lalu yang kemudian membawa-bawa nama IMPP sebagai alasan. Lalu dengan seenaknya menanamkan doktrin permusuhan di antara kami.

Kami tidak mau jotos-jotosan dengan orang-orang yang kami sayangi. Apalagi sampai harus menumpahkan darah...ataupun sekerat upil sekalipun. Kami sangat tidak ingin itu terjadi...

Mas-mas sekalian...silakan berlalu dengan kedewasaan sejati...tinggalkan kami dengan setumpuk warisanmu yang lebih berguna. Agar IMPP bisa cepat maju dan berkembang... karena ini bukan hanya tentang kalian. Tapi ini tentang kita semua. Tentang kota kita tercinta.

Di dunia ini tidak ada hal yang salah. Yang ada hanyalah kekeliruan semata. Tinggal bagaimana kedewasan dalam diri kita dalam meluruskan kekeliruan tersebut. Cukup sudah sampai di sini. Permusuhan yang ada, biarlah kami hapus dalam sejarah IMPP selanjutnya dan takkan pernah terulang kembali. Semoga saja....Amin.

Damai dan sejahtera semua warga IMPP, SEMANGGAAAAAADTH!!!!!

NB: apabila dalam penulisan artikel di atas ada hal yang dilebih-lebihkan atau direkayasa, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Harap maklum, karena info yang didapat dari artikel tentang rahasia umum ini sangatlah minim dan narasumber nya pun tidak jelas.... huheheheheh ;p

0 komentar: