ads
Selasa, 02 Juni 2009

Menjenguk Teman
01 Desember 2008, 18:44:48

'Bryan Lutwi kena typus kamarnya di 'Galilea lantai 4 ruang 410...'
itulah penggalan kata dalam sebuah sms dari teman IMPP senior. Dari sms itu tertulis jelas bahwa teman kita yang satu ini sedang sakit typus dan diharapkan teman-teman yang mendapatkan sms ini untuk menjenguknya. Namun tak ada satu pun dari teman-teman yang beranjak pergi untuk sekedar menjenguk. Dengan berdalih karena dia cewek kita-kita cowok, malu. Dia aja jarang kumpul di IMPP. Aku gak kenal dan gak akrab ma dia, dll.

Akhirnya Bos IMPP mendelegasikan Crywill (saya sendiri) untuk menjenguknya. Saya hanya mengiyakan saja. Tapi untuk waktu keberangkatan, entah ^_^. Saat itu, bos memerintahkan saya melalui sms sedang saya sendiri masih di dalam bus untuk memenuhi undangan wisuda my brother. Lalu saya membalas sms Bos "Sip Bos!! kita tunjukan padanya bahwa dia tidak sendirian. Bahwa dia masih punya teman-teman di IMPP meski dia gak pernah maen ke basecamp IMPP."

Setelah kepulangan saya, saya segera melaksanakan tugas tersebut. Namun malang urung ditolak. Dia telah pergi. Ya, teman kita yang bernama Bryan Lutwi telah pergi dari rumah sakit. Sudah check-out pada tanggal 26 Oktober. Dua hari sebelum keberangkatan saya ke acara wisuda. Sudah sangat terlambat.

Saya sedikit kecewa. Kecewa dengan diri sendiri dan terhadap teman-teman IMPP. Seharusnya ini kesempatan bagi kita untuk menunjukan bahwa IMPP Jogja itu milik siapa saja yang berasal dari Pemalang. Bahwa IMPP adalah wadah atau tempat satu keluarga yang tak memilki hubungan darah tapi berasal dari satu daerah untuk saling membantu. Tapi....kenyataan tak berkehendak seperti harapan.

Lalu aku meminta alamat Bryan dan nomor HP yang bisa dihubungi. Namun sialnya pihak rumah sakit memberikan nomor HP yang tidak bisa dihubungi. Dan aku terpaksa memaklumi kebijakan RS tsb. "Demi menjaga privasi pasien". Padahal, kalau Bryan bisa dihubungi, saya sekedar ingin menyampaikan rasa duka cita dan segenap doa kesembuhan atas nama pribadi, mewakili segenap warga dan teman-teman IMPP Jogja.

Inilah sepenggal cerita tentang anak Pemalang yang sakit. Jika teman-teman adalah anak Pemalang yang kebetulan berdomisili di Jogja dengan tujuan belajar dan belum terdaftar di database IMPP-Jogja, diharapkan untuk memberikan identitas lengkapnya. Hal ini agar tidak terjadi lagi, 'rasa kesepian di tempat rantau dalam kondisi sakit'. Meskipun kita punya teman di tempat rantau tersebut tapi tetap saja....Ada sebuah pemeo... 'keluarga/saudara terbaik adalah tetangga terdekat'. Dan kitalah warga IMPP, tetangga satu daerah sekaligus keluarga dan saudara terdekat di tempat rantau meski tanpa ikatan darah.

-Haqi

1 komentar:

Impp Jogja mengatakan...

NB; Bryan ntu ce', klik link ini untuk melihat potonya. Dia dikenal sebagai kakak senior angkatan 2006 yang paling ca'em se-SMANSAlank. Mungkin inilah alasan khusus kenapa sebagian besar kaum Adam di IMPP merasa enggan, malu (tepatnya minder ^_^ V he...piiis) untuk menjenguknya. Berdasarkan informasi terakhir, dia melanjutkan kuliah di Sekolah Akuntansi A****N (Jangan sebut merk, gak mau promosi ;p).
Bagi teman-teman yang kenal, lihat, atau ketemu dia tolong sampaikan rasa duka cita dan segenap doa kesembuhan dari kami. Dan diharapkan kebersediaannya untuk mendaftarkan diri di database IMPP Jogja. Untuk keamanan dan kenyamanan, kami akan merahasiakan data dirinya sesuai yang diminta. Seperti kode etik privasi, database yang di publikasikan minimal nama dan tahun angkatan yang terdaftar sebagai anggota tetap (aktif ataupun non aktif) Impp. Lalu jika diperbolehkan, asal Institusi pendidikan dan jurusan yang diambil akan ikut serta ditampilkan..